PT. Gunung Raja Paksi Tbk

Industri Baja Dinilai Mampu Tingkatkan Standar Keberlanjutan

JAKARTA, Investor.id – Industri baja nasional dinilai mampu meningkatkan standar keberlanjutan dalam kegiatan operasional. Hal ini dibuktikan PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP/GGRP) yang mencetak kenaikan skor climate change dari C pada 2023 menjadi B- dalam Disclosure Cycle periode 2024.

Penilaian itu dikeluarkan oleh CDP yang sebelumnya dikenal sebagai Carbon Disclosure Project, organisasi nirlaba global yang mengelola sistem pelaporan lingkungan terkemuka di dunia. Pencapaian ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan keberlanjutan GRP. Sebagaimana tercantum dalam data skor CDP, GRP berada di atas rata-rata global.

Presiden Direktur GRP Fedaus menyatakan, pencapaian ini merupakan dorongan positif bagi upaya keberlanjutan industri baja dalam negeri. GRP percaya, pelaku industri nasional memiliki kapasitas untuk terus meningkatkan standar keberlanjutan.

”Hasil pencapaian ini memberi sinyal bahwa langkah-langkah yang telah perusahaan tempuh berada di jalur yang benar dan kami akan terus berusaha dalam beradaptasi seiring dengan berkembangnya standar keberlanjutan secara global,” ujar Fedaus, dikutip Sabtu (7/6/2025).

Dia menambahkan, untuk semakin selaras dengan persyaratan dan kriteria pengungkapan CDP yang ketat, GRP berkontribusi secara aktif dalam membantu pembentukan kebijakan nasional Indonesia. Contohnya melalui kerja sama dengan Kementerian Perindustrian dalam pengembangan standar industri hijau serta dengan Kementerian Perdagangan terkait mekanisme Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM).

Sebagai bagian dari pengembangan dan implementasi strategi dekarbonisasi GRP, dia menuturkan, perusahaan telah menjalin kerja sama dengan International Finance Corporation (IFC), anggota dari World Bank. IFC telah memberikan layanan konsultasi kepada GRP yang menghasilkan serangkaian inisiatif dan lokakarya untuk memperkuat strategi dekarbonisasi GRP dan pelaksanaannya berdasarkan praktik terbaik global.

GRP, kata dia, juga menjadikan proses operasional yang rendah emisi karbon sebagai inti pendekatan bisnis perusahaan. Hal itu antara lain dilakukan dengan menggunakan teknologi electric arc furnace (EAF) dan bahan baku scrap, yang secara signifikan menghasilkan emisi karbon lebih rendah dibanding metode konvensional.

Selain itu, demikian Fedaus, melalui penguatan pengungkapan risiko secara transparan, keterlibatan aktif dalam kebijakan publik, kolaborasi industri, serta tata kelola yang kokoh, GRP juga membangun fondasi yang kuat untuk mencapai kemajuan lebih lanjut dalam target dekarbonisasi perusahaan.

Menurut Chief Transformation Officer GRP Kelvin Fu, peningkatan skor CDP ini mencerminkan pengakuan CDP atas semakin kuatnya keselarasan GRP dengan praktik terbaik global. Bagi perseroan, keberlanjutan bukanlah sekadar checklist, tetapi perjalanan terus-menerus, yang membutuhkan tindakan bijak dan pandangan jangka panjang.

Di tengah meningkatnya tuntutan global terhadap dekarbonisasi dan akuntabilitas di industri baja, jelas Kevin, peningkatan skor CDP GRP memperkuat peran GRP sebagai penggerak industri. Perseroan terus menunjukkan kemajuan positif dalam mengintegrasikan pertimbangan iklim ke dalam strategi bisnis dan manajemen risiko, seperti yang seharusnya dilakukan semua perusahaan.

Kelvin menambahkan, seiring dengan transformasi global industri baja, skor CDP menjadi tolok ukur kredibilitas dan komitmen perusahaan. GRP, imbuhnya, akan tetap berfokus ke orientasi masa depan, dengan terus berinvestasi dalam teknologi rendah karbon dan menjunjung tinggi standar lingkungan internasional.

Baca Selengkapnya : https://investor.id/business/399738/industri-baja-dinilai-mampu-tingkatkan-standar-keberlanjutan