PT. Gunung Raja Paksi Tbk

Mengubah Manufaktur Baja dengan Smart Steel

Technode.global, 22 November 2022

Dengan digitalisasi yang sedang berlangsung, di mana posisi manufaktur baja tradisional dalam perekonomian saat ini?

Terlepas dari kondisi pasar yang tidak menentu akibat konflik geo-politik dan pandemi yang berkepanjangan, pertumbuhan industri baja di kawasan Asia Pasifik tidak terhalang. Menurut Asosiasi Baja Dunia, industri baja diprediksi akan mengalami pertumbuhan permintaan lebih lanjut sebesar 2,2 persen pada tahun 2023.

Prospek yang sehat untuk sektor ini telah membuat produsen baja mencari cara untuk meningkatkan kemampuan produksi mereka. Dibantu oleh meningkatnya prevalensi Industri 4.0, banyak produsen baja menggabungkan teknologi modern, seperti cloud, analisis data, dan kecerdasan buatan (AI) ke dalam proses bisnis mereka untuk meningkatkan hasil produksi dan mencapai peningkatan profitabilitas.

Para ahli dari ABI Research telah menemukan bahwa investasi yang dilakukan oleh produsen baja dalam transformasi digital akan tumbuh dengan CAGR (Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan) sebesar 10,9 persen antara tahun 2022 dan 2031, mencapai hingga $ 5,9 miliar. Namun, sebagian besar produsen tidak siap untuk proses transformasi digital karena mereka tidak memiliki fondasi digital yang diperlukan untuk menjalankan rencana transformasi digital.

Baca Selengkapnya: https://technode.global/2022/11/22/transforming-steel-manufacturing-with-smart-steel/