GGRP Ungkap Peta Jalan Strategis untuk Memproduksi Baja dengan Emisi Karbon Terendah di Asia
Cikarang, 6 Desember 2024 – PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP), salah satu produsen baja swasta terbesar di Indonesia, mengungkapkan strategi untuk menjadi produsen baja karbon rendah terkemuka di Asia, serta meyakinkan para pemegang saham mengenai kondisi finansial Perseroan setelah volatilitas harga saham baru-baru ini melalui acara Paparan Publik Insidentil (PUBEX).
Kinerja Keuangan yang Solid di Tengah Volatilitas Pasar
Hingga September 2024, GGRP mencatatkan kinerja keuangan yang solid ditengah volatilitas pasar. Perseroan melaporkan peningkatan EBITDA dari operasi yang dilanjutkan secara signifikan menjadi US$ 50,1 juta, mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 54,6%. Selain itu, laba sebelum pajak dari operasi yang dilanjutkan menjadi US$ 29,6 juta, dengan kenaikan sebesar 553,2%, sementara laba bersih dari operasi yang dilanjutkan mencapai US$ 31 juta, meningkat sebesar 780,8% dibandingkan periode yang sama ditahun sebelumnya.
GGRP juga berhasil mengurangi liabilitas sebesar 58,4% hingga September 2024, sementara ekuitas tumbuh 5,6%. Kekuatan finansial Perseroan juga tercermin dari rasio utang yang solid dengan Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0,13x dan Debt Service Coverage Ratio (DSCR) sebesar 5,74x, yang menunjukkan kapasitas Perseroan yang kuat dalam memenuhi kewajiban finansial.
Memposisikan Perseroan Sebagai Pelopor Baja Rendah Emisi
Sektor baja global diharuskan mengurangi emisi karbon lebih dari dua pertiga (67%) agar dunia dapat mencapai net zero pada tahun 2050. Untuk mencapainya, proporsi baja yang diproduksi menggunakan teknologi Electric Arc Furnace (EAF) diproyeksikan akan meningkat secara dramatis dari 28% menjadi 64% pada tahun 2050. Status GGRP sebagai pelopor baja dengan emisi rendah karbon menempatkan Perseroan dalam posisi yang sangat kuat untuk memimpin ekonomi baja baru ini sekaligus memberikan pengembalian finansial maksimal bagi para pemegang saham.
GGRP mengungkapkan bahwa Perseroan siap untuk menjadi salah satu produsen baja yang paling maju secara teknologi, berkelanjutan, dan menguntungkan di Asia melalui penerapan langkah-langkah sebagai berikut:
- Peningkatan teknologi produksi: GGRP akan memodifikasi teknologi Electric Arc Furnace (EAF) yang dimilikinya, dengan mengintegrasikan sistem pengisian samping, sehingga diharapkan dapat mengurangi konsumsi energi sekitar 10% hingga 20%. Selain itu, Perseroan berencana untuk menerapkan teknologi slab casting tipis, serta mesin rolling baru, sehingga memungkinkan untuk memproduksi baja rendah karbon berkualitas premium yang bernilai tinggi untuk aplikasi hilir.
- Pengoptimalan pemanfaatan scrap sebagai bahan baku: GGRP akan mengamankan scrap berkualitas tinggi melalui sistem penilaian yang berbasis Artificial Intelligence (AI), menerapkan perjanjian jangka panjang untuk pemasok scrap berkualitas, hingga investasi strategis dalam scrapyard. Keseluruhan hal ini dilakukan guna memastikan kualitas dan pasokan material scrap yang konsisten.
- Memperluas pasar ekspor untuk produksi pelat dengan emisi rendah karbon: Perseroan akan memprioritaskan produksi pelat baja rendah karbon di fasilitas Plate Steckel Mill (PSM) yang dimiliki, dengan berfokus kepada pelat yang tersertifikasi ramah lingkungan, guna memenuhi permintaan pasar ekspor yang terus berkembang, termasuk guna memenuhi permintaan jangka panjang
- Pelacakan emisi bagi tiap produk yang dihasilkan: Nantinya fasilitas Perseroan akan menjalani digitalisasi dan otomatisasi yang ditingkatkan, guna memastikan adanya keterlacakan setiap produk dari awal hingga akhir (end-to-end).
Sejalan dengan strategi Net Zero Perseroan, inisiatif GGRP dirancang untuk memenuhi permintaan yang berkembang akan produk baja premium dan spesial di industri-industri yang kritikal untuk transisi energi secara global, termasuk infrastruktur energi terbarukan, solusi transportasi berkelanjutan, dan bangunan yang dapat bertahan lama.
"Transformasi kami lebih dari sekadar pembaruan teknologi, ini akan menempatkan GGRP sebagai pemimpin dalam transisi energi global," kata Vice President dan Direcfor of Finance GGRP, Roymond Wong. "Pabrikan baja yang gagal beradaptasi dengan kenyataan ekonomi baja baru ini akan sangat tertinggal. Kami berkomitmen untuk memproduksi baja yang tidak hanya bernilai tinggi tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan, memastikan daya saing kami di pasar yang berkembang pesat. Visi kami adalah memproduksi baja yang tidak hanya mendukung transisi energi global tetapi juga meminimalkan dampak lingkungan," tambah Roymond. "Transformasi ini akan menempatkan GGRP untuk memenuhi permintaan pelanggan yang berkembang akan produk baja premium dengan karbon lebih rendah, sekaligus menempatkan Perseroan untuk berkontribusi pada target emisi Net Zero Indonesia pada tahun 2060."
Menegaskan Ketahanan Keuangan Perusahaan untuk Ekonomi Baja Baru
Transformasi Perseroan menjadi pemimpin baja rendah karbon diproyeksikan akan memberikan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan memastikan daya saing GGRP di pasar global dengan diperkenalkannya pajak karbon dan mekanisme perdagangan karbon. GGRP menggunakan PUBEX untuk meyakinkan pemangku kepentingan mengenai kesehatan finansial yang kuat, kemampuan berbasis inovasi, dan komitmen teguh terhadap pertumbuhan berkelanjutan di tengah perubahan pasar ini.
"Inisiatif strategis ini akan memperkokoh kepemimpinan GGRP di industri baja global dan menciptakan nilai yang langgeng bagi semua pemangku kepentingan kami," kata Presiden Direktur GGRP, Fedaus. "Bersama-sama, kita tidak hanya membentuk masa depan baja; kita adalah pelopor masa depan yang berkelanjutan dan makmur—di mana inovasi dan tanggung jawab lingkungan mendorong pertumbuhan yang langgeng bagi generasi yang akan datang."
Fluktuasi harga saham Perseroan baru-baru ini disebabkan oleh inisiatif pengurangan modal Perseroan, yang disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 26 Juli 2024. Pengurangan ini menurunkan nilai nominal saham GGRP dari Rp500 menjadi Rp140 per lembar saham, dengan selisihnya dikembalikan kepada pemegang saham pada 8 November 2024. Perseroan
menegaskan bahwa penyesuaian ini tidak mencerminkan adanya perubahan dalam kinerja keuangan dan tidak ada peristiwa atau informasi material lainnya yang mempengaruhi kelangsungan bisnis.
"Pengurangan modal ini mencerminkan komitmen kami untuk memberikan pengembalian langsung kepada pemegang saham sambil meletakkan dasar fundamental yang kuat untuk perjalanan transformasi kami. Kami melihat ini sebagai respons pasar yang alami, dan kami tetap fokus pada penciptaan nilai jangka panjang," tutup Fedaus.