Kerja Sama GRP dan DEG Impulse Membawa Pabrik Baja GRP Menuju Salah Satu Produsen Paling Energi Efisien di Asia
Jakarta, 8 Januari 2025 - PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP), salah satu produsen baja swasta terbesar di Indonesia, bekerja sama dengan DEG Impulse dan PT TÜV SÜD untuk mendukung upaya pengurangan emisi karbon. Melalui inisiatif ini, GRP meningkatkan efisiensi energi di pabriknya sehingga bisa menjadi salah satu pabrik baja paling efisien dalam hal energi di Asia. Langkah ini juga mendukung target ambisius GRP dalam mencapai net zero pada tahun 2050.
Menurut Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA), konsumsi baja di Indonesia diperkirakan akan tumbuh 5,1% pada tahun 2025, hingga mencapai 19,2 juta ton. Melalui kerja sama dengan TÜV SÜD, GRP mencari cara untuk mengurangi emisi karbon dari penggunaan energi untuk memperkuat posisinya sebagai produsen baja rendah karbon terdepan. Hal ini sekaligus mendukung upaya Indonesia dalam mencapai target iklim 2030 dan memenuhi kebutuhan baja, dalam upaya transisi ke energi yang lebih bersih.
Dipimpin oleh para ahli audit energi internasional dari TÜV SÜD, kemitraan ini telah menyelesaikan audit energi komprehensif pada fasilitas produksi baja dari GRP yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, serta mengungkapkan langkah konkret untuk meningkatkan efisiensi energi dari pabrik. Secara bersama, kedua belah pihak telah menganalisis penggunaan energi saat ini dan menemukan alternatif untuk mengurangi biaya penggunaan energi, seperti eksplorasi teknologi pembangkit listrik dari panas terbuang dan pemanasan awal (pre-heating) dari scrap sebelum diproses.
Langkah-langkah dari audit ini mendukung komitmen GRP untuk meningkatkan efisiensi energi di fasilitas pabrik dan hal operasional, dengan tujuan mengurangi semua emisi karbon operasional di pabrik GRP pada tahun 2030. Dengan langkah ini, GRP berada di jalur yang tepat dalam upaya mencapai target net zero pada tahun 2050, sekaligus mendukung misi pemerintah Indonesia untuk mencapai net zero pada tahun 2060. Peningkatan efisiensi energi GRP juga akan memberikan harga yang lebih kompetitif para konsumen, sehingga dapat memperluas akses konsumen terhadap baja rendah karbon berkualitas serta mendekarbonisasi rantai nilai.
“Industri baja saat ini mengalami perubahan besar, dan pemain yang tidak mengadopsi transisi hijau tidak akan bertahan. Namun, transformasi besar-besaran tidak dapat terjadi dalam waktu singkat, itulah sebabnya GRP melakukan upaya-upaya yang dapat kami lakukan demi mencapai tujuan kami menjadi net zero pada tahun 2050. Visi kami untuk masa depan GRP terletak pada baja rendah karbon, dan transformasi efisiensi energi kami adalah salah satu representasi dari komitmen kuat kami dalam menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” jelas Kimin Tanoto, Chairman Executive Committee GRP.
Sebelumnya GRP juga secara sukses mendapatkan investasi pertama World Bank di industri baja Asia selama lebih dari satu dekade, melalui penandatanganan perjanjian pembiayaan senilai hingga USD 60 juta dengan International Finance Corporation (IFC). Pembiayaan ini akan memungkinkan GRP menambah empat ahli dekarbonisasi ke timnya, yang akan memberikan saran dan membantu melaksanakan hasil audit efisiensi energi GRP, sehingga dapat mendukung tujuan dari GRP Net Zero Roadmap yang telah diluncurkan.
DEG Impulse, anak perusahaan DEG - Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH, memberikan kontribusi keuangan untuk menyelesaikan audit ini melalui fasilitas Business Support Services (BSS), yang didanai bersama oleh Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Republik Federal Jerman (BMZ). Proyek ini dipromosikan dengan dana BMZ untuk mendukung transisi ke masa depan rendah karbon.
“Kami bangga bahwa GRP telah berhasil menemukan peluang untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon. Ini tidak hanya membuat GRP lebih kompetitif, tetapi juga mendukung Indonesia mencapai target iklimnya,” ujar Sonja Hoos, Manajer Senior DEG Impulse.
“Memahami bagaimana energi digunakan di operasi kami adalah langkah penting dalam perjalanan dekarbonisasi GRP. Kami senang dapat bekerja sama dengan para ahli di TÜV SÜD, yang membantu kami memastikan bahwa fasilitas GRP menggunakan energi seefisien mungkin. Upaya kami untuk mengurangi pemborosan energi ini juga melengkapi program lain seperti mencari energi hijau, menggunakan hidrogen biru dan hijau, serta meningkatkan kemampuan internal dalam transisi ke energi terbarukan,” kata Kelvin Fu, Chief Transformation Officer GRP.